Selasa, 06 Oktober 2015

Jenis Lipstick beserta fungsinya!



Coba cek di make up kit kamu atau di meja rias mu, ada berapa koleksi lipstick yang kamu punya. Tebakan saya pasti jumlah nya antara 5 atau 7 buah kan? Atau melebihi 10 buah? Wajar aja lah yaa.. Saya sendiri ada 10 buah lipstick yang selalu stand by di tas make up. Entah di meja rias ada berapa. Yang jelas, lipstick menjadi benda terpenting yang tidak pernah kamu lupakan saat berdandan. Lipstick memang sudah menjadi salah satu alat make-up yang sangat berpengaruh dalam menunjang penampilan, salah satunya memberi efek cerah pada wajah terutama pada bagian bibir.

Berbagai lipstick yang selalu stand by di tas make-up ku

Selama ini mungkin kamu hanya mengenal lipstick sebagai pewarna bibir dan hanya terdiri dari satu jenis saja. Namun ternyata lipstick terdiri dari banyak jenis lho, dan masing-masing jenis lipstick memiliki fungsi yang berbeda pula. Dalam penggunaannya, lipstick tentu harus disesuaikan dengan bentuk dan kondisi bibir, serta dengan kondisi lingkungan tempat kamu berada. Nah kira-kira apa saja yah jenis lipstick dan lipstick seperti apa sih yang cocok untuk bibir kamu?

1. Lip Liner
Jika kamu memiliki bentuk bibir yang kurang sempurna, seperti bibir terlalu kecil, terlalu tebal dan lebar, atau tidak simetris, lip pencil dapat menjadi solusi yang tepat. Lip liner atau yang juga dikenal dengan sebutan lip pencil ini bisa membuat bentuk bibir kamu jadi lebih proporsional, karena fungsinya sebagai pembingkai bibir. Namun penggunaan lip liner ini harus dikombinasikan dengan jenis lipstick lain karena fungsinya hanya untuk membentuk bagian pinggir saja, bukan untuk diaplikasikan pada bagian dalam bibir.
Penggunaan lip liner ini harus disesuaikan dengan bentuk bibir. Jika kamu memiliki bentuk bibir yang tebal dan lebar, aplikasikanlah lip liner pada bagian dalam garis bibir untuk memberi kesan lebih mungil pada bibirmu. Sedangkan bagi yang memiliki bentuk bibir tipis dan kecil, kamu dapat menggambar lip liner pada bagian luar garis bibir untuk memberi efek lebih penuh pada bibir mungilmu.

2. Creamy Lipstick
Lipstick berbentuk krim ini akan menghasilkan polesan yang sedikit mengkilap, namun tetap terasa lembut di bibir. Karena efeknya mengkilap dan warna kuat yang ditimbulkan, saat kamu menggunakan Creamy Lipstick maka warna bibir kamu akan lebih keluar. Penggunaan creamy lipstick ini sangat cocok dipadukan dengan penggunaan lip pencil atau lip liner agar memudahkan kamu untuk membuat batasan bagian penggunaannya.
Selain menggunakan lip liner, disarankan juga untuk mengaplikasikannya menggunakan kuas agar polesannya terlihat lebih rapi dan merata, serta tidak keluar dari garis bibir. Creamy Lipstick juga memiliki kandungan lilinnya yang tinggi sehingga dapat pula berfungsi sebagai pelindung bibir dari sinar matahari secara langsung. Namun tingginya kandungan lilin tersebut sekaligus juga dapat menimbulkan efek negatif bagi bibir, yaitu menyebabkan bibir terasa kering. Nah bagi kamu yang memiliki bentuk bibir yang tipis dan kecil, Creamy Lipstick merupakan pilihan yang tepat untuk memberikan efek penuh pada bibir kamu.
Creamy Lipstick

3. Sheer Lipstick
Sheer atau Gloss Lipstick ini memiliki warna yang tipis dan hampir transparan, serta menimbulkan efek glossy atau mengkilap pada bibir. Efek warnanya yang ringan, tidak mencolok dan kualitas membuat polesan bibir jenis ini sangat cocok untuk digunakan sehari-hari.  Selain itu, Sheer Lipstick juga memiliki kandungan minyak dan pelembab yang tinggi, sehingga dapat menjaga kelembaban bibir serta menghindarkan bibir dari kering dan pecah-pecah. Sheer Lipstick ini sangat cocok bagi kamu yang memiliki bibir mungil karena akan menambah kesan penuh dan seksi pada bibir mungilmu.
Lipstick jenis ini sangat cocok bagi kamu suka dengan make up natural karena warna yang dihasilkan pun sangat ringan. Untuk mendapatkan warna yang cerah namun tetap memberi efek lembab dan berkilau, penggunaan lipstick ini bisa kamu kombinasikan dengan lipstick jenis lain seperti Matte Lipstick. Sayangnya, lipstick jenis ini akan terasa lengket, mudah menempel di benda yang tersentuh bibir, dan cepat hilang sehingga kamu harus sering memolesnya ulang.

4. Matte Lipstick
Nah bagi kamu yang menginginkan hasil akhir polesan lipstick yang bebas kilau dan membuat bibir terlihat lebih padat, Matte Lipstick dapat menjadi pilihan yang tepat. Hal ini karena lipstick jenis ini bersifat menyerap cahaya dan memiliki kandungan minyak yang sangat sedikit sehingga akan memberikan efek polesan yang matte dan tidak mengkilap. Matte lipstick cocok digunakan oleh kamu yang memiliki bentuk bibir lebar dan tebal, karena lipstick ini akan menyamarkan bentuk bibir kamu tersebut.
Kelebihan lain dari Matte Lipstick adalah tidak lengket, tidak mudah menempel pada benda yang tersentuh oleh bibir dan lebih tahan lama, sehingga kamu tidak perlu sering mengoreksi warna dan memolesnya berulang-ulang. Namun karena sifatnya yang mengeringkan bibir, penggunaan Matte Lipstick dapat membuat bibir menjadi kering dan pecah-pecah. Oleh karena itu, sebelum penggunaannya disarankan untuk menggunakan lip balm atau pelembab bibir terlebih dahulu agar kelembaban bibir tetap terjaga.
Matte Lipstick

5. Satin Lipstick
Bisa dikatakan, Satin Lipstick ini merupakan kombinasi antara Matte Lipstick dan Sheer Lipstick. Hal ini karena Satin Lipstick memiliki bentuk yang hampir sama dengan Matte Lipstick, namun memiliki kandungan pelembab yang lebih tinggi dan memberikan efek kilap seperti Sheer Lipstick. Warna bibir akan lebih kuat namun tanpa efek glossy yang berlebihan sehingga hasil akhir dari penggunaan lipstick ini akan terlihat lembut dan berkilau layaknya kain satin.
Selain itu, kelebihan lain dari Satin Lipstick adalah sifatnya yang tidak lengket dan tidak mudah hilang sehingga kamu tidak pelu mengaplikasikannya secara berulang-ulang. Jenis lipstick yang satu ini kurang cocok bagi kamu yang memiliki bentuk bibir tebal dan lebar, karena penggunaan lipstick ini akan memberikan efek semakin penuh pada bibir kamu.

6. Shine Lipstick
Lipstick jenis ini memiliki tekstur hampir mirip seperti Cream Lipstick dan memberikan efek kilau yang memantulkan cahaya sehingga akan membuat bibir terlihat lebih penuh. Efek penuh yang dimunculkannya, membuat lipstick jenis ini sangat cocok untuk kamu yang memiliki bibir mungil. Sedangkan bagi kamu yang memiliki bentuk bibir tebal, dapat menyamarkan bentuk bibir dengan mengaplikasikan lip liner pada garis bibir bagian dalam.
Karena sifatnya yang lembut dan melembabkan bibir, lipstick jenis ini dapat menghidrasi bibir, sehingga kamu tidak perlu repot lagi untuk mengaplikasikan pelembab bibir sebelum menggunakannya. Namun lipstick jenis ini memiliki kekurangan, diantaranya cepat hilang, lengket dan mudah menempel pada benda yang tersentuh oleh bibir. Selain itu, penggunaan Shine Lipstick pada bibir yang pecah-pecah karena semua celah dan pecah-pecah pada kulit bibir akan terlihat semakin jelas. Oleh karena itu, sebelum menggunakan lipstick ini, sebaiknya rawat dulu bibir pecah-pecah-pecah dengan menggunakan scrub atau masker bibir yang dapat menghilangkan sel kulit mati penyebab bibir kering.
Shine Lipstick

7. Frosty Lipstick
Lipstick jenis ini juga dikenal dengan nama pearlescent, yang memberi efek mengkilap seperti mutiara dan metalik pada bibir setelah menggunakannya. Walaupun menimbulkan efek mengkilap, kandungan pelembab pada lipstick ini sangat sedikit, sehingga kamu harus mengoleskan pelembab bibir terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Selain itu, kamu juga harus pintar dalam memilihnya, karena jika salah dalam memilih, maka penggunaan lipstick jenis ini akan terlihat tidak sesuai dengan warna kulit kamu. Saat ini Frosty Lipstick memang sudah dianggap sebagai jenis lipstick yang ketinggalan zaman, lipstick ini sangat populer di tahun 80-an lho..

Sekarang sudah sudah tahu kan jenis lipstick seperti apa yang sesuai untuk bibir kamu? Happy experiment ladies!

See you all..
x.o.x.o

Rabu, 16 September 2015

Lipstick Matte yang lagi hits banget!

Setahun belakangan ini lipstick matte memang lagi hits banget yaa. Koleksi lipstick matte pertama ku kira-kira kubeli setahun yang lalu, brand NYX Milan dan NYX Istanbul. Menurutku dua warna tersebut masih di zona "aman" karena nggak terlalu mencolok di bibir dan masih sedikit diatas warna nude.
NYX Milan vs NYX Istanbul

Tapi beberapa bulan ini gencar banget lipstick-lipstick dengan finishing pigmen gloss (matte) yang dijual di online shop Instagram, bazaar-bazaar di Citos sampai review beberapa beauty blogger pun mengarah ke jenis lipstick ini. Ada plus dan minus nya juga lipstick yang lagi hits ini.

Menurut ku lipstick matte punya keunggulan tersendiri. Lipstick yang tidak berkilau tersebut memiliki daya tahan lebih lama dibanding lip gloss. Warna lipstcik juga lebih intens dengan hasil yang tidak berlebihan.
Tapi lipstick matte juga mempunyai kekurangan, karena formula nya yang tidak mengandung moisturizer dapat membuat bibir jadi kering dan pecah-pecah. Nahh...untuk menghindari bibir jadi kering. Aku punya beberapa saran nih:

  1. Menghilangkan Kulit Bibir yang Terkelupas
    Cara menghilangkannya dengan mengoleskan lip balm atau madu di seluruh bibir dan mendiamkannya selama tiga sampai lima menit. Kemudian gosok secara perlahan menggunakan handuk atau tissue basah untuk mengangkat kulit kering.
  2. Lip Balm
    Setelah bibir halus, oleskan lip balm untuk mempersiapkan bibir saat menggunakan lipstick matte. Para make up artist professional menyarankan agar menggunakan lip balm selama 10 menit sebelum mengaplikasikan lipstick. Selain dapat melembabkan bibir, lip balm dapat menyatukan warna lipstick dengan kulit bibir
  3. Pulaskan Bibir
    Bentuk garis bibir dengan menggunakan lip liner, pulaslah lipstick langsung dari tabung dan rapikan menggunakan kuas. Usahakan untuk tidak memulas lebih dari dua kali, karena akan tampak seperti menggumpal. Dan jangan lupa untuk mengecapkan bibir pada selembar tissue agar warna lipstick lebih merata.
Lipstick pensil Kissproof #07
Selain tips tentang mencegah bibir kering, ada lagi plus minus nya untuk lipstick matte dengan model kuas dan model pensil.

Untuk lipstick model pensil kekurangan nya adalah harus di serut menggunakan serutan lipstick jika lipstick sudah hampir mendekati ujung stick.

Sementara lipstick dengan model kuas, lebih simpel digunakan, indikator ketika isinya habis terlihat dari ujung kuas yang kering dan ketika dipoleskan ke bibir sudah samar-samar dan tidak menggumpal lagi.

Secara keseluruhan aku lebih menyukai yang model kuas, karena hanya dengan dua kali pulas, warna nya akan langsung terlihat. Dan lipstick akan cepat mengering di bibir.

Sementara kalau lipstick model pensil, bisa dipulas berulang kali di bibir untuk mendapatkan warna yang cocok dengan selera kita.

Lipstick kuas Me Now #30

Matte lipstick cocok digunakan buat aku yang memiliki bibir lebar dan tebal. Karena matte lipstick akan menyamarkan bentuk bibir tersebut.

Alasan lain aku menyukai matte lipstick karena tidak lengket, tidak mudah menempel pada benda yang tersentuh oleh bibir dan lebih tahan lama. Jadi aku nggak perlu bolak balik mengoreksi warna dan memolesnya berulang kali.

Naahh....sekarang udah tau kan plus minus nya lipstick matte ini dan gimana caranya agar bibir tetap lembab dan sehat. Nggak jadi kering karena penggunaan lipstick matte ini.

Cari warna yang pas dengan kulit dan bibir kamu yaa, dan tipe lipstick matte mana yang akan kamu pilih. Jangan sampai penampilan nggak maksimal hanya gara-gara salah dalam memilih lipstick.

See yaa, all..
x.o.x.o

Rabu, 24 Juni 2015

Dashiki Style

Udah lama pengen nulis tentang Dashiki Style. Pakaian tradisional Afrika yang sering digunakan dalam tradisi formal dan upacara. 


Namun, selama tahun 1960-an dan 1970-an hippies dari seluruh dunia mengadopsi penampilan ini untuk melambangkan anti kemapanan dan cara hidup bebas.

Baju Dashiki ini nyaman banget dipakai nya dan biasanya di padukan dengan bandana, plus asesoris kalung kayu atau gelang kain. Sedikit bergaya bohemian.
Tapi seiring berjalan nya tahun dan gaya mode, Baju Dashiki sering nya hanya dipakai seperti mini dress atau di padukan dengan mini skirt atau legging.



Sesuaikan dengan warna kulit mu, karena nggak semua cocok dengan warna-warna Dashiki yang berwarna terang.


Buat aku pribadi lebih suka warna- warna terang Dashiki. Aku punya 2 warna, Ungu dan Merah. Beda model dan beda kualitas bahan kainnya.

Biasanya aku padukan dengan legging warna hitam, sepatu wedges dan asesoris minimalis.

Red Dashiki from @cactuza collection

When it comes to fashion, just be unique. The importance of being your own unique self can never be over-emphasized except if you just really not that fashionable.

Masih dalam esensi fashion dan gaya adalah untuk melakukan apa yang membuat dirimu nyaman, jadi pastikan kamu menemukan gaya pribadi kamu sendiri untuk mencerminkan pribadi kamu.

Happy Dashiki, y'all!
x.o.x.o
@theyuliadewi

Senin, 20 April 2015

Motret Sabtu pagi di Ancol

Sabtu 18 April, jam 06.10 pagi kita berdua sudah meluncur mengarah ke Ancol. Kali ini planning nya cuma ngetest lensa wide 10-22mm, sekalian trial kamera SLR yang baru dibeliin. (baca: hapy face)
Setelah satu jam setengah perjalanan lewat toll JORR dan nyambung toll Ancol, sampai juga di Le Bridge Ancol. Sedikit kaget dengan pemandangan di Le Bridge, karena sekarang banyak nelayan-nelayan yang diperbolehkan berjualan hasil tangkapan seafood nya di tepi jembatan. Bisa langsung interaksi dengan pembeli. Semua hasil tangkapan nya bisa dipastikan "fresh" dengan harga perkulakan. Sayang nya rumah kita jauh, dan masih harus mampir sana-sini lagi setelah dari Ancol. Pengen juga rasanya borong ikan bawal, tenggiri dan cumi sotong buat dimasak di rumah..
Aneka ikan segar dan seafood lainnya

Tawar menawar

Pasar terapung di pinggir Le Bridge
Cuaca pagi ini hangat bersahabat walaupun langit Jakarta sedikit pucat karena habis hujan. Outfit ku pun simple, dengan kaos garis-garis dan celana pendek bermuda dengan warna yang sama. Line belt kupakai hanya sebagai aksen penambah aja.. Pluss flat shoes supaya jalan-jalannya nyaman.

Blouse stripes @Lychinshop - Short bermuda by @Petite Belle - Line belt @magnolia
Tumben hari itu Ancol nggak serame dan sepenuh sebelumnya. Hanya beberapa yang jogging pagi atau keluarga yang piknik di tepi pantai. Biasanya banyak juga yang sepedaan berkeluarga. Apa karena baru habis hujan, atau memang timing nya yang saat itu masih jam 08.00 pagi.




Nggak banyak yang bisa kita ambil di Le Bridge, entah kenapa cuma satu jam-an mungkin kita keliling dan rasanya nggak menemukan spot foto yang menarik lagi. Akhirnya kita sepakat pindah tempat ke Pasar Seni atau Ecopark.

Baru melintasi pasar seni, sudah banyak bus pariwisata yang parkir di pelataran sampai menuh-menuhin pinggir jalan. Oww ternyata lagi ada acara PORSENI sekolah. Kayanya beberapa sekolah dikumpulin disitu untuk acara tersebut. Akhirnya gagal kita ke Pasar Seni. Melipir ke Ecopark, nggak jauh berbeda dengan Pasar Seni, kali ini ada gathering kopassus atau brimob, karena banyak banget bapak-bapak berseragam loreng dengan bus warna hijau army yang parkir persis di depan hotel Mercure Ancol.
Yasudah, kita ke Marina aja, mudah-mudahan nggak serame dua tempat tadi..

Di Marina, hanya beberapa spot yang bisa di jepret disini. Mungkin karena mood kita akan dua tempat tadi jadi berubah, atau memang konsep motret di Marina yang kita nggak punya..




Cuma 10 menit kita disini, cuaca makin gerah dan matahari nya juga semakin terik. Boleh dibilang jalan ke Ancol kali ini kurang memuaskan. Akhirnya kita berdua memutuskan untuk keluar dari area Ancol dan balik nge-mall lagi ke mall kesayangan di kawasan selatan Jakarta.



Next time kalo motret ke Ancol kayanya harus sore menjelang malam aja deh. Biar dapet momen bokeh dengan sorotan lampu-lampu di Le Bridge..(*_^)
See you Ancol!!

Selasa, 03 Februari 2015

Hijaunya Kebun Raya Cibodas

Sebenarnya rencana jalan ke Kebun Raya Cibodas sudah dari beberapa bulan yang lalu, cuma karena ada waktu kosong nya di minggu ke-empat Januari, jadilah kita berdua jalan kesana.
Sempet ragu juga awalnya, karena beberapa hari hujan terus menerus ditambah lagi beberapa area sudah mulai tergenang banjir. Tapi pas di hari Jumat itu, langit pagi cerah banget. Mudah-mudahan sepanjang hari cuaca nya bersahabat, matahari nya mau keluar, nggak mendung lagi...

Memasuki toll Ciawi, kok awan nya mulai menggelap. Ragu-ragu antara ke Kebun Raya Bogor atau ke Kebun Raya Cibodas. Tapi kita nekad ajalah, toh belum tentu juga di "atas" hujan. Kalaupun pada akhirnya hujan, yaa paling kita makan di Puncak Pass atau di Cimory Riverside.

Sesampainya di area Gunung Gede Pangrango, cuaca mendung. Walaupun nggak turun hujan, angin dinginnya mulai terasa. Memasuki loket pengunjung dikenakan retribusi Rp.9,500 untuk domestik dan Rp.16.000 untuk kendaraan roda empat.
Retribusi ini hanya untuk memasuki kawasan Kebun Raya Cibodas. Sementara kalau memasuki area Gunung Gede Pangrango dikenakan charge lagi, untuk orang dewasa Rp.5.000 dan kendaraan roda empat Rp.3.000.-


Kolam di Kbn.Raya Cibodas dan cuaca hari ini yang mendung

Outfitku hari ini cukup simple, Mini Dress warna biru polkadot dan belt hitam. Rambut tergerai alami tanpa asesoris apapun. Nggak banyak spot foto kali ini karena faktor cuaca yang nggak mendukung..

Enggak puas dengan hasil foto-fotonya, bukan karena hasilnya jelek tapi kurang banyak jepretan dan kurang banyak lokasi foto nya. Hehehe...



Kolam Air Mancur Kbn.Raya Cibodas

Si Abang Ronald, suami, sahabat dan teman hidup sekaligus fotografer yang setia menemani kemana aku mau jalan dan motret. Walaupun sebenernya dia yang punya hobi jeprat-jepret tapi aku yang selalu heboh dengan bermacem-macem pose.
Terima kasih sudah mau menemani jalan, walaupun cuma sebentar dan sedikit tempat yang didatengin, tapi lumayan untuk nambah koleksi foto-foto untuk stok gallery di rumah.. (*_^)

Kamis, 22 Januari 2015

Keindahan Hutan Bakau di Pantai Indah Kapuk

Jalan-jalan Seru Moga Babes ke Taman Mangrove


Jakarta, 17 Januari 2015

Akhirnya rencana JJS terlaksana juga, planning yang sudah lama tertunda bisa terwujud. Destination kali ini seputaran Jakarta aja dulu yaa... Bukan karena males cari tempat keluar kota, cuma cuaca yang sering kali anomali terkadang jadi kendala juga.

Jam 08.45 kita semua sudah kumpul di POINS Square Lebak Bulus. Beranggotakan 9 orang (Moga Babes dan satu Moga Boobs. Hehehe...) langsung cuss...masuk toll Pondok Pinang dan mengarah ke Pantai Indah Kapuk. 
Jalan-jalan Seru MOGA Babes..kapan lagi disetirin sama supir cantikss...Hehe..
Baru aja masuk toll Pondok Pinang, gerimis sudah mulai makin deras. Tapi nggak lama reda sampai akhirnya kita sampai di pintu keluar PIK. Setelah melewati deretan resto dan Hong Tang yang nge-hitss itu, terlihat sekolah Buddha Tzu Chi. Ada papan petunjuk yang jelas untuk mengarah ke Taman Wisata Alam Mangrove.

Sesampainya di pintu gerbang, petugas mulai berhitung dan dengan modal Rp.25.000 per orang - Rp.10.000 untuk mobil, kita masuk ke pelataran parkir "Taman Wisata Alam Mangrove".
Di posko pemeriksaan tiket, satu orang petugas hanya bertanya "apa ada yang bawa kamera?", dengan kompak kita semua menjawab "nggak ada, paakk"...
Tanpa memeriksa tas-tas dan perlengkapan yang kita bawa. Karena ada ketentuan untuk membawa kamera dikenakan biaya tambahan Rp.1.000.000.- 
Sangat disayangkan sebenarnya ketentuan yang dibuat pengelola, bagaimana kita mau mengabadikan momen jika hanya mengandalkan kamera handphone yang resolusinya terbatas?

Setelah berjalan kaki kurang lebih 50 meter dari posko pemeriksaan, suasana teduh mulai terlihat. Ada gazebo dan Bale Bengong dengan pohon-pohon rindang nya. Di sisi sebelah kiri juga ada kandang monyet dan beberapa tanaman bakau yang sudah disiapkan di poly bag.
Fasilitas api unggun dan pondokan kayu.
Area Mangrove ini ternyata cukup luas dan terbagi-bagi ke beberapa kelompok. Ada spot khusus untuk outbond atau family gathering. Lengkap dengan Api Unggun dan pondokan kayu nya. Dibuat menyerupai tenda-tenda camping. Toilet di area ini juga bersih, dengan konsep pondokan rumah kayu.

Cuma sayangnya, banyak rumput liar, beberapa tempat juga banyak sampah plastik. Harusnya disediakan tempat sampah di beberapa lokasi.

Selain fasilitas untuk outbond, adalagi fasilitas penyewaan perahu dan kano. Untuk sewa perahu dengan kapasitas 8 orang dikenakan biaya Rp.400.000.- Dan Rp.300.000 untuk kapasitas 6 orang. Sudah termasuk satu orang sebagai operator dan pemandu lokasi. Sementara sewa kano atau kayak, cukup Rp.100.000 untuk durasi 30 menit. Lumayan pegel juga, nge-dayung sendiri selama 30 menit.
Skip nge-dayung dan perahu-an, mending kita foto-foto di area Jembatan Gantung. Penghubung antara satu hutan bakau ke hutan bakau lainnya juga ke area cottage terapung.

Di Jembatan gantung ini maksimal hanya bisa 4 orang yang boleh naik bersamaan. Yaa..kalo mau coba-coba lebih dari itu sih, boleh-boleh aja. Tapi resiko ditanggung sendiri yaa..
Yang takut dengan ketinggian dan nggak berani bergoyang-goyang di tengah jembatan, mendingan ambil foto dari depan jembatannya saja. Karena kalau angin sudah berhembus, terasa banget goyangannya. 

Alhamdulillah langit cerah dan cuaca juga bersahabat. Nggak ada nyamuk terutama. Mana lupa bawa autan lagii...

Cuma enggak berani ambil foto ketengah jembatan, karena goyang banget dan takut kalo kecebur entar digigit ular atau dimakan buaya. Hehehe...#lebayy...

Sebetulnya banyak spot bagus untuk foto-foto disini, sayang kamera tidak diperbolehkan. Harusnya dibuat ketentuan kalo mau ambil foto-foto untuk tujuan komersil atau pre-wed atau komunitas photography baru dikenakan 1.000.000- yaa.

Tapi kalo sekedar jalan-jalan, piknik sama keluarga, masa iyaa harus bayar satu juta juga.
Yasudah lah yaa, apa boleh buat. Pakai kamera handphone juga masih bisa dipoles dengan aplikasi yang makin canggih. Walaupun bokeh-bokeh cantik sulit didapat. 

#langsung punya niatan nakal..next time kesini lagi mau umpetin kamera poket dibalik baju aja ahh...atau diuntel-untel baju salin...hehehe..*kedip-kedip ganjen*

Di hutan mangrove ini, beberapa jalanan dibuat dari batang kayu bakau yang sudah tua. Semakin tua semakin liat dan kuat. Jalan setapak yang dibuat cukup rapi dan nyaman. Jadi semangat untuk explore nya.

Disarankan pake sepatu datar yang ketutup. Atau sandal karet yang agak tebal. Karena lumayan pegel jalan berkilo-kilo dengan kondisi jalan setapak dari batang kayu.
Berasa foot therapy juga, karena setelahnya betis dan permukaan kaki jadi kenceng.

Ada beberapa tempat duduk yang dibuat dari kayu bakau, sepertinya sengaja ditempatkan di spot-spot tertentu supaya bisa istirahat dan duduk-duduk sambil mendengarkan burung kuntul..(ini sejenis burung apa sebenernya..#kepoo) Persis di seberang nya ada 2 menara yang dijadikan "bird watching".

Capek melintasi jalan setapak, akhirnya kita balik arah lagi. Kita pikir diujung nya akan kembali ke arah semula, tapi ternyata jalan buntu. Dan berakhir di menara pengawas burung.

Jam menunjukkan pukul 11.45, enaknya kita berteduh di Kantin depan. Sambil ngemal-ngemil dan beli minuman. Disini ada larangan membawa makanan dan minuman dari luar. Saya langsung berpikir, pantesan aja tempat sampah jarang sekali terlihat. Untuk antisipasi pengunjung buang sampah sembarangan, makanya dibuat peraturan tersebut. Atau bisa juga, untuk meningkatkan omzet kantin nya. Sudah terbayang, enaknya minum Aqua atau Teh Botol dingin.

Harga-harga di kantin nya masih terbilang masuk akal lah...untuk satu botol air mineral dingin ukuran 600ml di bandrol harga Rp.8000.- Sementara jenis minuman green tea atau teh kemasan dibandrol harga Rp.7000.-
Sayangnya pilihan makanan nya enggak banget, alias cuma ada mie goreng atau mie rebus. Kirain bakal ada ayam penyet atau minimal nasi goreng lah.. Memang khusus tempat buat duduk-duduk santai aja disitu rupanya...
Nge-warung sambil ngemal-ngemil nyantai.
Paling depan ka-ki: Yulia,Yuni,Angel,Nathalie,Maudy,Ambary,Dina,Anggia,Erna.
Pose cantik bareng cewek-cewek cantikkss...
Berdiri ki-ka; Anggia,Angel. Duduk ki-ka: Maudy,Yulia,Yuni
Jalan setapak di Hutan Bakau. Kebayang kan cantik nya kalo sinar matahari pagi menyeruak diantara dedaunan, dijepret pake kamera SLR. Pasti bokeh nya cantik banget...
Selesai ngemal-ngemil dan minum. Saatnya memikirkan makan siang apa dan dimana... Karena cuaca juga makin panas akhirnya kita memutuskan untuk keluar dulu dari area Hutan Bakau dan nyari makan siang di wilayah Pluit. Sepertinya ide nge-mall oke juga.. Baywalk Mall Pluit jadi destinasi kita berikutnya...

Mudah-mudahan Taman Wisata Mangrove ini tetap terjaga..diperbanyak fasilitas tempat sampah, boleh foto-foto dengan kamera SLR tanpa dikenakan biaya tambahan 1 juta (*teteup nge-dumel judulnya), menu di kantin lebih variasi lagi dan toilet nya dijaga kebersihan nya..

Senin, 24 Februari 2014

Tabrak Lari?? Why Not...

Saturday, 22 February 2014

Sore jam 15.22 terjebak hujan di cimory Riverside, sambil menunggu hujan reda...Enaknya nyeruput wedang ronde sambil mata mencari cari korban yang bisa dikomentari. Nggak ada yang special sore ini, until something bothering my eyes...

Apa jadinya jika mix dan match tabrak lari? Fine aja sih...nggak ada yang salah dan nggak ada yang ngelarang juga. Tapii nggak semua tabrak lari bisa "dibenarkan dan dimaklumi"


Rules No.1: Tubuh Gemuk dan Motif Printing
Memiliki bodi gemuk tidak usah khawatir dengan corak printing. Layaknya Drew Barrymore, bodinya yang "berisi" mengharuskannya piawai menentukan pakaian. Akan tetapi, dia tetap dapat memakai corak printing lewat kiat yang digunakannya, dengan begitu dia tetap tampak ramping serta sedap dipandang. Buat si tubuh curvey, dianjurkan supaya memadukan nuansa gelap menjadi atasan. Serta nuansa lebih cerah sebagai bawahan. Corak printing yang dapat dikombinasikan bagusnya tak bercorak serupa.

Rules No.2: Mengkombinasikan pola floral
Motif floral benar-benar amat susah dikombinasikan bersama motif lain. Direkomendasikan supaya motifnya bernuansa sama natural supaya tetap keren. Kiatnya ialah lewat memisahkan tone warna. Nuansa gelap dan nuansa netral. Berikutnya supaya tampak tak saling bertabrakan, imbuhkan sentuhan aksesoris belt maupun obi menggunakan tone nuansa gelap dengan begitu layaknya pengikat dari sepasang warna.


Rules No.3: Warna Bold dan Cerah
Rahasianya ialah yang satu warnanya mesti gelap, serta yang satu lagi agak cerah. Guna mengkombinasikan 2 corak yang nyata berbeda, kamu mesti menggunakan motif yang bernuansa netral. Contohnya mengkombinasikan corak abstrak bersama corak garis. Gunakan motif stripes yang kecil serta senada dengan tidak menggunakan ukuran kelewat besar untuk dikombinasikan bersama corak abstrak.

Rules No.4: Motif Polkadot
Gimana supaya corak polkadot bisa klop dengan corak printing lainnya?? Mengakali nya dengan temukan motif printing lain yang juga tetap memiliki corak dot didalamnya. Mainkan warna, kamu akan menjadikan kedua motif menyatu laksana suatu gradasi yang akan tampak kontras.



Rules No.5: Motif Garis
Jika keduanya motif garis, pastikan kamu mengkombinasikan 2 motif garis yang setipe. Artinya disini ialah, apabila wujudnya horisontal maka di kombinasikan dengan horisontal juga. Jika motif nya vertikal, mix dengan vertikal supaya tidak saling silang. Disamping itu, ketentuan dasar warna bold dan cerah tetap wajib diterapkan. Gunakan motif garis kecil sebagai atasan, serta garis besar bold menjadi bawahan demi menghasilkan tubuh tampak lebih ramping.

Rules No.6: Memadupadankan Color Range
Kiat lain dalam mix dan match bermacam motif yang berlainan ialah lewat tone warna yang serupa. Kamu dapat leluasa melakukan mix dan match motif apabila warnanya seirama atau gradasi. Dengan begitu disini akan tampak sebuah keselarasan tersendiri, biarpun motifnya berlainan.



Soo Ladiess..jangan pernah ragu untuk memadu madankan motif dan warna yaa asal sesuai dengan bentuk tubuh, warna kulit juga ikutin aturan main yang ada.

Happy Explore...Enjoy!!

x.o.x.o
@theyuliadewi