Kamis, 22 Januari 2015

Keindahan Hutan Bakau di Pantai Indah Kapuk

Jalan-jalan Seru Moga Babes ke Taman Mangrove


Jakarta, 17 Januari 2015

Akhirnya rencana JJS terlaksana juga, planning yang sudah lama tertunda bisa terwujud. Destination kali ini seputaran Jakarta aja dulu yaa... Bukan karena males cari tempat keluar kota, cuma cuaca yang sering kali anomali terkadang jadi kendala juga.

Jam 08.45 kita semua sudah kumpul di POINS Square Lebak Bulus. Beranggotakan 9 orang (Moga Babes dan satu Moga Boobs. Hehehe...) langsung cuss...masuk toll Pondok Pinang dan mengarah ke Pantai Indah Kapuk. 
Jalan-jalan Seru MOGA Babes..kapan lagi disetirin sama supir cantikss...Hehe..
Baru aja masuk toll Pondok Pinang, gerimis sudah mulai makin deras. Tapi nggak lama reda sampai akhirnya kita sampai di pintu keluar PIK. Setelah melewati deretan resto dan Hong Tang yang nge-hitss itu, terlihat sekolah Buddha Tzu Chi. Ada papan petunjuk yang jelas untuk mengarah ke Taman Wisata Alam Mangrove.

Sesampainya di pintu gerbang, petugas mulai berhitung dan dengan modal Rp.25.000 per orang - Rp.10.000 untuk mobil, kita masuk ke pelataran parkir "Taman Wisata Alam Mangrove".
Di posko pemeriksaan tiket, satu orang petugas hanya bertanya "apa ada yang bawa kamera?", dengan kompak kita semua menjawab "nggak ada, paakk"...
Tanpa memeriksa tas-tas dan perlengkapan yang kita bawa. Karena ada ketentuan untuk membawa kamera dikenakan biaya tambahan Rp.1.000.000.- 
Sangat disayangkan sebenarnya ketentuan yang dibuat pengelola, bagaimana kita mau mengabadikan momen jika hanya mengandalkan kamera handphone yang resolusinya terbatas?

Setelah berjalan kaki kurang lebih 50 meter dari posko pemeriksaan, suasana teduh mulai terlihat. Ada gazebo dan Bale Bengong dengan pohon-pohon rindang nya. Di sisi sebelah kiri juga ada kandang monyet dan beberapa tanaman bakau yang sudah disiapkan di poly bag.
Fasilitas api unggun dan pondokan kayu.
Area Mangrove ini ternyata cukup luas dan terbagi-bagi ke beberapa kelompok. Ada spot khusus untuk outbond atau family gathering. Lengkap dengan Api Unggun dan pondokan kayu nya. Dibuat menyerupai tenda-tenda camping. Toilet di area ini juga bersih, dengan konsep pondokan rumah kayu.

Cuma sayangnya, banyak rumput liar, beberapa tempat juga banyak sampah plastik. Harusnya disediakan tempat sampah di beberapa lokasi.

Selain fasilitas untuk outbond, adalagi fasilitas penyewaan perahu dan kano. Untuk sewa perahu dengan kapasitas 8 orang dikenakan biaya Rp.400.000.- Dan Rp.300.000 untuk kapasitas 6 orang. Sudah termasuk satu orang sebagai operator dan pemandu lokasi. Sementara sewa kano atau kayak, cukup Rp.100.000 untuk durasi 30 menit. Lumayan pegel juga, nge-dayung sendiri selama 30 menit.
Skip nge-dayung dan perahu-an, mending kita foto-foto di area Jembatan Gantung. Penghubung antara satu hutan bakau ke hutan bakau lainnya juga ke area cottage terapung.

Di Jembatan gantung ini maksimal hanya bisa 4 orang yang boleh naik bersamaan. Yaa..kalo mau coba-coba lebih dari itu sih, boleh-boleh aja. Tapi resiko ditanggung sendiri yaa..
Yang takut dengan ketinggian dan nggak berani bergoyang-goyang di tengah jembatan, mendingan ambil foto dari depan jembatannya saja. Karena kalau angin sudah berhembus, terasa banget goyangannya. 

Alhamdulillah langit cerah dan cuaca juga bersahabat. Nggak ada nyamuk terutama. Mana lupa bawa autan lagii...

Cuma enggak berani ambil foto ketengah jembatan, karena goyang banget dan takut kalo kecebur entar digigit ular atau dimakan buaya. Hehehe...#lebayy...

Sebetulnya banyak spot bagus untuk foto-foto disini, sayang kamera tidak diperbolehkan. Harusnya dibuat ketentuan kalo mau ambil foto-foto untuk tujuan komersil atau pre-wed atau komunitas photography baru dikenakan 1.000.000- yaa.

Tapi kalo sekedar jalan-jalan, piknik sama keluarga, masa iyaa harus bayar satu juta juga.
Yasudah lah yaa, apa boleh buat. Pakai kamera handphone juga masih bisa dipoles dengan aplikasi yang makin canggih. Walaupun bokeh-bokeh cantik sulit didapat. 

#langsung punya niatan nakal..next time kesini lagi mau umpetin kamera poket dibalik baju aja ahh...atau diuntel-untel baju salin...hehehe..*kedip-kedip ganjen*

Di hutan mangrove ini, beberapa jalanan dibuat dari batang kayu bakau yang sudah tua. Semakin tua semakin liat dan kuat. Jalan setapak yang dibuat cukup rapi dan nyaman. Jadi semangat untuk explore nya.

Disarankan pake sepatu datar yang ketutup. Atau sandal karet yang agak tebal. Karena lumayan pegel jalan berkilo-kilo dengan kondisi jalan setapak dari batang kayu.
Berasa foot therapy juga, karena setelahnya betis dan permukaan kaki jadi kenceng.

Ada beberapa tempat duduk yang dibuat dari kayu bakau, sepertinya sengaja ditempatkan di spot-spot tertentu supaya bisa istirahat dan duduk-duduk sambil mendengarkan burung kuntul..(ini sejenis burung apa sebenernya..#kepoo) Persis di seberang nya ada 2 menara yang dijadikan "bird watching".

Capek melintasi jalan setapak, akhirnya kita balik arah lagi. Kita pikir diujung nya akan kembali ke arah semula, tapi ternyata jalan buntu. Dan berakhir di menara pengawas burung.

Jam menunjukkan pukul 11.45, enaknya kita berteduh di Kantin depan. Sambil ngemal-ngemil dan beli minuman. Disini ada larangan membawa makanan dan minuman dari luar. Saya langsung berpikir, pantesan aja tempat sampah jarang sekali terlihat. Untuk antisipasi pengunjung buang sampah sembarangan, makanya dibuat peraturan tersebut. Atau bisa juga, untuk meningkatkan omzet kantin nya. Sudah terbayang, enaknya minum Aqua atau Teh Botol dingin.

Harga-harga di kantin nya masih terbilang masuk akal lah...untuk satu botol air mineral dingin ukuran 600ml di bandrol harga Rp.8000.- Sementara jenis minuman green tea atau teh kemasan dibandrol harga Rp.7000.-
Sayangnya pilihan makanan nya enggak banget, alias cuma ada mie goreng atau mie rebus. Kirain bakal ada ayam penyet atau minimal nasi goreng lah.. Memang khusus tempat buat duduk-duduk santai aja disitu rupanya...
Nge-warung sambil ngemal-ngemil nyantai.
Paling depan ka-ki: Yulia,Yuni,Angel,Nathalie,Maudy,Ambary,Dina,Anggia,Erna.
Pose cantik bareng cewek-cewek cantikkss...
Berdiri ki-ka; Anggia,Angel. Duduk ki-ka: Maudy,Yulia,Yuni
Jalan setapak di Hutan Bakau. Kebayang kan cantik nya kalo sinar matahari pagi menyeruak diantara dedaunan, dijepret pake kamera SLR. Pasti bokeh nya cantik banget...
Selesai ngemal-ngemil dan minum. Saatnya memikirkan makan siang apa dan dimana... Karena cuaca juga makin panas akhirnya kita memutuskan untuk keluar dulu dari area Hutan Bakau dan nyari makan siang di wilayah Pluit. Sepertinya ide nge-mall oke juga.. Baywalk Mall Pluit jadi destinasi kita berikutnya...

Mudah-mudahan Taman Wisata Mangrove ini tetap terjaga..diperbanyak fasilitas tempat sampah, boleh foto-foto dengan kamera SLR tanpa dikenakan biaya tambahan 1 juta (*teteup nge-dumel judulnya), menu di kantin lebih variasi lagi dan toilet nya dijaga kebersihan nya..